rahel dengan anTusias menggambar sebuah tokoh novelnya pada selembar kertas yang di letakkan di atas meja. Titik demi titik garis demi garis ia gambar. Hingga tampilah tokoh dengan wajah cantik yang sedang menaiki seekor naga. Tetapi tiba2 ia menghentikan menggambar,.
''rahel kenapa gambarnya senyum? Ia kan sedang lomba,seharusnya wajahnya itu serius!'' eja mengomentari hasil gambaran rahel. Rahel hanya bisa diam. Didalam hatinya berkata kalau eja tidak menghargai gambar miliknya. Karena ia orangnya sabar , dia menghapus bagian yang dikometari eja.
''nah kalau yang ini gimana?''
'' gimana apanya? Ini mah malah merengut wajahnya !'' eja mengerutkan keningnya. Mendengar hal itu, rahel langsung merobek kertas gambarnya kemudian ia lempar ke depan muka eja.
'' rahel kenapa? Kok kamu jadi gini? ''
''lho itu sebenarnya gx ngom0ng kayak gtu, aku tersinggung tau!''
''ya maafin aku hel ?''
''maaf! Lho kira aku bisa apa maafin orang yang gax bisa menghargai orang lain? Enggak eja ! Kalau aku mau jujur ama lho ya, aku tuh merasa dimaenin oleh lho, disaat aku senang lho ada, kalau aku susah . .'' eja hanya bisa diam , serasa menyesali kesalahannya.
''lho tidak seperti dika ja, lho itu angin, bukan udara. Angin yang hanya nyenengin sesaat org tersebut senang. Aku benci lho ja'' rahel segera meninggalkan eja yang masih diam tanpa kata. Karena rahel merasa sangat kesal, semua apa yang ada di depannya ia tabrak termasuk teman2 yang tengah berkumpul.selang berapa lama eja lalu pergi juga.
''aduh. . .'' desah salah seorang temannya yang ia tabrak.
''rahel ada apa sih, kasihan tuh bela..'' kening n0vela mengerut
''enggak tau tuh, eja enggak menghargai banget !'' mulut rahel bergerak kemana-mana seperti sedang mengunyah sesuatu.
''enggak menhargai bagaimana?''
''gini ya vel , aku udah gambar susah payah, eh malah dia komentari yang enggak2. .''
''mungkin dia becanda hel''
''ia, tapi dia itu udah kelewatan vel .''
''udahlah hel maafin aja dia, mungkin dia gak tau .''
rahel tersenyum kecut''dimaafin?''
'' ia hel ''
rahel berdiri membelakangi novela''gak akan vel! Aku gak akan maafin tuh cowok sebelum dia bisa menghargai orang lain.''
''terserah lho aja hel, mungkin benar apa kata lho, tuh cowok perlu diberi pelajaran ?'' novela menambahkan terhadap kemarahan rahel.
Rahel membalikkan badannya''udah vel aku males bahas tuh cowok. Mendingan kita ke kantin aja, aku laper nih''
''traktir aku ya hel''
''iya tenang deh '' . Rahel dan n0vela lalu bergegas menuju ke kantin. Dengan wajah yang sinis rahel berjalan seperti anak laki2, sehingGa setiap orang yang melihatnya menjadi takut.
Bersambung. . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar